Dari hasil pengamatan dan bincang-bincang
dengan para santri, saya mendapati 3 kebiasaan mereka yang sepatutnya
untuk ditiru bagi kita yang ingin bisa bahasa Arab seperti mereka.
Khususnya bagi kita yang ingin belajar bahasa Arab secara otodidak.
Semoga, dengan meniru kebiasaan mereka ini, kita pun akan diberi
kemampuan berbahasa Arab seperti mereka. Minimal kita bisa membaca kitab
gundul.
>>> Kebiasaan 1: Belajar Teratur
Jelas, para santri pondokan punya jadwal belajar teratur. Umumnya
mereka masuk kelas dari pagi sampai dzuhur. Setelah itu mereka diberi
kebebasan untuk belajar sendiri-sendiri di tempat tinggalnya
masing-masing.
Kitapun mestinya begitu. Hendaknya kita punya waktu belajar bahasa
Arab yang teratur. Misalnya di pagi hari sebelum atau setelah subuh.
Minimal satu jam sehari ada waktu khusus untuk belajar bahasa Arab.
Kemudian, saran saya, seminggu sekali diluangkan waktu minimal 3 jam
untuk belajar bahasa Arab. Waktu 3 jam itu bisa digunakan untuk
muroja’ah pelajaran yang sudah dipelajari selama seminggu atau untuk
mengulang latihan-latihan.
>>> Kebiasaan 2: Banyak Latihan
Biasanya para santri mendapat PR dari gurunya. Mereka pun
mengerjakannya dengan semangat. Dan dengan mengerjakan PR ini akan
sangat membantu mereka untuk memahami ilmu yang sedang mereka pelajari.
Sebab biasanya, dengan mengerjakan latihan, mereka akan tahu sejauh mana
tingkat pemahaman mereka.
Nah, bagi kita yang sedang belajar bahasa Arab secara otodidak,
tirulah kebiasan ini. Sering-seringlah mengerjalan latihan. Jangan
malas! Jangan pernah bosan dan jemu. Latihan akan membuat kita semakin
faham materi yang sedang kita pelajari. Jika ada yang tidak bisa, segera
tanyakan kepada orang yang bisa.
>>> Kebiasaan 3: Gemar Mengumpulkan Kitab
Biasanya, setiap materi yang diajarkan di pondok pesantren ada satu
kitab yang dijadikan panduan. Misalnya untuk hadits pemula digunakan
kitab Arba’in karya Imam Nawawi, untuk kitab Nahwu digunakan kitab
Al-Ajurrumiyyah, dan materi yang lain pun begitu. Ada kitab-kitab
panduan khusunya.
Namun, para santri punya kebiasaan mengumpulkan banyak kitab. Mereka
tidak mencukupkan diri dengan kitab panduan. Tapi mereka juga mencari
kitab-kitab lain untuk dijadikan tambahan referensi.
Nah, kita pun seharusnya begitu. Saat kita sedang belajar bahasa
Arab, perbanyaklah mengumpulkan kitab-kitab referensi. Jangan cukupkan
dengan satu kitab saja. Insya Allah, akan banyak informasi tambahan dari
setiap kitab yang kita baca.
Namun saya ingatkan kepada Anda yang baru belajar bahasa Arab.
Hendaknya fokuskan dulu pada satu kitab saja. Pelajari hingga selesai
dan faham. Setelah itu, baru baca-baca kitab yang lain.
Jadi, silakan beli banyak kitab rujukan. Tapi untuk pemula, hndaknya
kitab-kitab itu disimpan dulu. Fokuskan pada satu saja terlebih dahulu.
Misalnya, Anda belajar menggunakan SERIAL FAHIMNA. Selesaikan saja
dahulu kitab FAHIMNA. Fahami baik-baik sampai selesai. Setelah itu, baru
baca-baca kitab yang lainnya.
Demikian saja. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam.